CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, 10 Februari 2012

dewi

Arka menatap foto di Hpnya, seorang cewe dengan tampang polosnya sedang asik melahap eskrim.Foto itu dia ambil diam-diam ketika mereka pertama saling berbicara di kantin sekolah setelah lama Arka sering memperhatikan dan melihat cewe berkucir ekor kuda itu.Dia adalah Dewinta Ayu Fransisca, atau biasa dipanggil Dewi.Dewi terpaut dua tahun dengannya, dia adik kelas Arka.Awal bertemu dengan Dewi adalah ketika Dewi menanyakan letak kantin dan Arka senang hati mengantar Dewi.Dan lucunya, sebagai ucapan terimakasih Dewi membelikan Arka eskrim paddlepop. Setelah kejadian itu, Arka sering ke kantin dan memperhatikan Dewi yang selalu asik dengan eskrimnya.Tanpa berani mendekat.Dan akhirnya, Arka memberanikan diri mendekati Dewi.Dewi menyambut Arka dengan gaya khasnya yanng selalu terlihat ceria.Ini membuat Arka mulai tertarik pada Dewi.Lalu setelah cukup lama dekat, mereka menjadi sepasang kekasih.Namun, sudah dua minggu ini mereka tidak berkomunikasi.Ini dikarenakan Arka belakangan itu selalu sibuk dengan Farah, seseorang di masa lalu yang pernah menjadi orang terindah di hatinya kembali.Farah dulu sempat pindah dan meninggalkan Arka, namun sekarang dia kembali.Selain itu ditambah Arka waktu itu memarahi Dewi yang pulang diantar dengan Aldi.
Setelah puas menatap foto Dewi, Arka bergegas ke parkiran.Lagi-lagi dia teringat pada Dewi, biasanya dia berlari kecil menghampiri Arka lalu mereka pulang bersama.Ah, Arka merindukan dewi kecilnya itu.
“Hei Arka.Ayo pulang.”Kata Farah sambil menggandeng tangan Arka, perlahan Arka melepas gandengan tangan Farah.Disaat yang bersamaan, Dewi lewat parkiran dan melihat Farah yang menggandeng tangan Arka.Dewi diam.Lalu pura-pura tak melihat Arka.
Sabtu malam, Dewi diajak Aldi untuk ke pameran.Aldi adalah tetangga Dewi, mereka bersahabat sejak kecil.Aldi sudah menganggap Dewi seperti adiknya dan Dewi juga begitu, menganggap Aldi sebagai kakaknya.
“Aldi, aku ke toilet dulu ya.”Kata Dewi.
“Ya, aku tunggu disini ya.”Kata Aldi.
Dewi mengangguk dan berlari kecil ke arah toilet.Setelah buang air kecil, Dewi keluar toilet dan apa yang dia lihat.Dia melihat Arka.Seketika itu juga Farah keluar dari toilet dan menghampiri Arka.
“Arka.”Kata Dewi.
Arka melihat Dewi dan tergagap.
“Oh, jadi ini yang namanya Dewi.”Farah angkat bicara.
“Tampang kaya anak TK, ga ada modernnya sama sekali.Lo tertarik yang kaya begini Ka.”Kata Farah pedas sambil bergelayut manja ditangan Arka.Mendengar perkataan Farah, Dewi tertunduk.
“Dewi, maaf ya.Arka itu Cuma butuh hiburan waktu ditinggal gue.Tapi thanks yah udah jadi mainan buat Arka selama gue pergi.Tapi sekarang gue kembali, jadi lo boleh tinggalin Arka.”Ucap Farah lagi.
Dewi ternganga, apa benar yang dikatakan Farah.Kenapa Arka segitu jahatnya.Tiba-tiba muncul Aldi yang tampak mengkhawatirkan Dewi yang lama ke toilet.Aldi melihat Arka dan Farah, dan taulah dia kenapa Dewi begitu lama di toilet.Aldi mendekati Dewi yang tengah tertunduk menahan tangis.
“Ka?LO CUMA DIEM LIAT CEWE LO DIGINIIN?”Bentak Aldi pada Arka.
Arka tak bergeming hanya melengos.
“Lo sinting.”Kata Aldi lalu mengajak Dewi pergi dan mengusap pelan punggung Dewi.Arka melihat keduanya pergi, harusnya aku yang memeluk Dewi saat ini.Batin Arka.
“Udahlah ngapain juga mikirin bocah udik itu.”Kata Farah dan mengajak Arka pergi.
Sampai di rumah, Arka meninju ranjangnya berulang kali.Kenapa dia begitu bodoh, dia menyesali perbuatannya yang tadi hanya bisa diam melihat Dewi dicemooh Farah.Bagaimanapun juga, mereka belum putus.Dan Arka masih sangat menyayangi Dewi.Arka melihat foto Dewi di figura kecil diatas meja belajarnya.Dia tersenyum getir dan memeluk foto itu.Arka teringat kembali saat dia mengungkapkan perasaannya pada Dewi.
“Jadi kamu ga punya pacar?”Tanya Arka ketika itu mereka duduk di bukit belakang sekolah.Dewi hanya menggeleng lalu melanjutkan menyendoki eskrim dan memakannya.Arka melihat Dewi dan tertawa kecil melihat mulut Dewi penuh dengan eskrim.Tapi Dewi cuek saja.
“Ada apa?”Tanya Dewi.
Arka tidak menjawab tapi mengelap eskrim yang ada di mulut Dewi.
“Kau pernah menyukai cowo?”Tanya Arka lagi.
“Engga, cowo yang aku kenal Cuma Aldi dan kamu.Aldi temanku dari TK.”Kata Dewi.
“Kenapa kamu mau kenal denganku?”
“Karena kamu mau mengantarku ke kantin.”
Mendengar jawaban Dewi yang begitu polosnya, Arka tersenyum.Gadis ini benar-benar mencuri hatinya
“Aku menyukaimu.”
“Aku juga.”Kata Dewi lagi sambil menguap dan merebahkan tubuhnya di rerumputan hijau itu.
“Jadi kamu mau jadi pacarku.”Kata Arka lagi mencoba mengungkapkan perasaannya.Tak terdengar jawaban, Arka menoleh ke arah Dewi.Ternyata dia sudah tertidur pulas.Arka tersenyum, lalu membelai lembut pipi Dewi.Lucu sekali.Seperti jatuh cinta pada anak TK yang tidak tau apa-apa.Dewi terbangun.
“Loh aku tidur ya?”Katanya.Arka mengangguk.
“Ayo pulang, sudah sore.”Ajak Dewi.
“Jadi kau mau jadi pacarku ga?”
Dewi mengernyit.
“Pacaran itu nanti aku akan menjaga kamu.”Jelas Arka lagi.
Mendengar penjelasan Arka, Dewi mengangguk.
“Ya, aku mau.Kamu sekarang pacarku, antarkan aku pulang.”Kata Dewi lagi dengan lugunya.
Arka meletakkan foto Dewi kembali diatas mejanya, dia bertekad untuk segera menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
Aldi mencari sosok Arka, dia tidak tahan melihat Dewi yang murung akibat kejadian semalam.Begitu melihat Arka, Aldi segera mengajak Arka pergi.
“Lo kenapa bersikap gitu sama Dewi?”Tanya Aldi dengan geramnya.
“Lo juga ngapain lo deketin cewe gue, terus ngajak dia pulang bareng?”Arka balik bertanya.
“Lo cemburu?Lo harusnya mikir dong.Kenapa dia gue ajak pulang bareng.”Kata Aldi tak kalah sengit.
“Maksud lo?”
Lalu Aldi menceritakan kenapa Aldi mengajak Dewi pulang bareng.
--FLASHBACK—
Saat itu pulang sekolah, Dewi mberlari kecil menuju kelas Arka.Dia hendak pulang bareng dengan Arka.Ketika sampai di kelas Arka, Dewi melihat Arka tengah sibuk dengan seorang gadis,ya dia adalah Farah.Farah sedang duduk di dekat Arka.Sangat dekat malah.Lalu Dewi membiarkan Aka, setelah satu setengah jam menunggu di bukit, Arka tak kunjung datang.Dewi pikir Arka akan menyusulnya ke bukit, tapi dia malah melihat Arka dan Farah lagi.Aldi melihat kejadian itu dan mengajak Dewi pulang.
“Cuma karena itu?Gila.Gue tetangga Dewi, gue anggep dia adik ga lebih.”Kata Aldi.
Mendengar penjelasan Aldi, Arka tertunduk.Dia memukul-mukul kepalanya lalu duduk di lantai.
“Lo ga kasian, liat dia ga tersenyum kaya biasanya?Lo salah satu alasan dia tersenyum dengan mudahnya.”Jelas Aldi lagi.
Tiba-tiba muncul Farah.
“Arka?Kamu ngapain duduk disitu?”Tanya Farah dengan suara menjijikkan.Aldi mendengus.
“Heh, lo ngapain Arka?Udah deh Arka udah ada yang ngurus.Lo mending urus anak TK itu.”Kata Farah sinis.
“Inget apa kata gue Ka.Dewi .”Kata Aldi singkat dan meninggalkan Arka dan Farah.Seperginya Aldi, Farah semakin gencar mendekati Arka.Farah takut, Arka akan melakukan hal yang ada hubungannya dengan Dewi.
“Kenapa sih lo ngikutin gue mulu?”Tanya Arka kesal.
“Loh?Gue kan cewe lo.”Jawab Farah enteng.
“Cewe gue Dewi.”
“Bohong.Lo masih cinta gue kan Ka.Buktinya lo masih pake kalung yang dikasih gue.”
Arka menatap Farah dengan jemu, cukup dia menyakiti Dewi.Karena sebenarnya Dewi tidak salah.Arka melepas kalung dari Farah dan membuangnya ke tong sampah.
“Emang lo orang pertama yang hadir dalam hidup gue, tapi bukan berarti gue terus-terusan nunggu lo, karena lo sendiri juga pergi tanpa kejelasan apapun.Sekarang gue punya Dewi.Tolong jangan ganggu gue.”Jelas Arka dan pergi meninggalkan Farah.
Arka mencari Dewi ke kelasnya namun tidak ada siapapun, karena saat ini sudah jam pulang sekolah.Apa Dewi sudah pulang ya?Atau ke bukit?Ah sebaiknya ke buki.Sampai di bukit, Arka melihat cewe yang asik makan eskrim sambil mengucek wajahnya.Itu Dewi.Apa dia sedang menangis?Perlahan Arka mendekati Dewi.
“Kenapa belum pulang?”Tanya Arka.
“Tiap pulang sekolah kan, aku biasa disini.”Jawab Dewi sedikit parau.
“Biasanya berdua bareng sama seseorang, dia juga orang pertama yang mengajakku disini.Tapi sekarang dia udah dua mingguan ini ga kesini.Aku suka nunggu dia tapi dia sepertinya sibuk.Aku ga membencinya sama sekali.Karena aku tau, aku memang bukan apa-apa.”Kata Dewi lagi lalu dia beranjak meninggalkan Arka.Mendengar jawaban Dewi, Arka diam.Tanpa sempat mencegah Dewi, Arka tertunduk.Ternyata sebegitu besar cinta Dewi.Meski dia kekanak-kanakan tak pernah sedikit dia membenci Arka.
Tuhan, kenapa aku bisa begitu bodoh.Aku yang lebih bersalah.
Minggu pagi, Dewi terbangun karena Hp nya berdering berulang-ulang.
“Halo.”Kata Dewi sambil sesekali menguap.
“Aku tunggu seekarang juga di bukit belakang sekolah.”dan klik.
Tanpa sempat Dewi memprotes, si penelepon mematikan Hp nya.
“Ada apa ya?”Tanya Dewi pada dirinya sendiri.Dan Hpnya berbunyi lagi, ada sms dari nomor tak dikenal.
Arka dalam bahaya, cepat ke bukit.Sendiri.
Tanpa berganti pakaian, Dewi buru-buru pergi ke bukit belakang sekolah.Karena masih pagi dan belum ada kendaraan umum yang lewat, Dewi berlarian.Butuh waktu setengah jam untuk sampai bukit.Setibanya di bukit, Dewi tidak melihat siapapun.
“Jangan-jangan ini palsu lagi.Aku dijebak.”Kata Dewi dengan nafas terengah dan sedikit takut
Lima menit kemudian,
Duarr duarr duarrr
Kembang api menyala dengan indahnya dan membentuk kata I LOVE YOU.Dewi yang masih setengah sadar, terpesona dengan keindahan itu.Tiba-tiba dari belakang terdengar suara seseorang yang menyanyikan lagu

Ku tanamkan hatiku tumbuh bersamamu
Takkan ku petik hingga akhir masa hidupku
Dengarlah kau dengar
Selama bumi berputar ku tetap milikmu
Dewi
Bukalah kedua matamu
Pandanglah ruang di hatiku
Dewi
Berikan nafasmu untukku
Agar ku hidup bersamamu
Terus bersamamu

Selesai bernyanyi, Arka menghampiri Dewi.
“Maaf Dewi.Aku selama ini yang salah.Aku berjanji tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi.”Kata Arka dengan penuh penyesalan.
Dewi diam.Dalam hati sebenarnya dia sudah memaafkan Arka tapi dia takut kalo yang diucapkan Farah itu benar, bahwa Arka hanya menganggapnya mainan.
“Cukup Kaka, aku tidak ingin menangisimu lagi.Kalo kau memang menganggapku mainan dan ingin kembali pada Ka Farah.Aku sudah memaafkanmu.Aku terima.”Kata Dewi menahan tangis.
Arka merengkuh Dewi dalam pelukannya
“Tidak Dewi.Aku benar-benar mencintaimu.Aku merindukan Dewi kecilku.”Kata Arka sambil membelai rambut Dewi.
Dewi tidak berkata apapun, dia malah semakin mengeratkan pelukannya, ini pertanda bahwa Dewi tidak ingin kehilangan Arka.Arka tersenyum.Kali ini dia tidak akan menyakiti Dewi lagi.Dewi kecilnya.Tidak akan.

0 komentar: